Boss Xbox: Ekonomi Game Single-Player itu Ribet!
Jika Anda cukup mengikuti informasi industri game di dunia maya selama setidaknya dua minggu terakhir, maka Anda sepertinya akan pernah membaca soal kekhawatiran matinya game single-player di industri game. Kekhawatiran ini dipicu dengan keputusan EA untuk tidak hanya menutup Visceral Games saja, tetapi juga mengubah direksi pengembangan game Star Wars yang sempat hendak diracik dengan gaya Uncharted. Ada spekulasi bahwa game Star Wars yang punya nama kode “Ragtag” ini akan diracik dengan gaya ala Destiny. Tidak hanya itu saja, maraknya kehadiran microtransactions dan lootbox di game berbayar juga seolah menguatkan kekhawatiran tersebut. Boss Xbox – Shannon Loftis yang mengepalai Xbox Publishing angkat bicara.
Menurut Loftis, fenomena ini sendiri bisa dimengerti karena ekonomi untuk game single-player ia sebut, semakin kompleks. Tuntutan gamer untuk pengalaman single player yang semakin baik, dari sisi teknis, visual, ataupun performa membuat biaya produksi membengkak.
Hal ini membuat publisher semakin takut menggelontorkan uang untuk membiayai game-game seperti ini, karena tidak pasti mendapatkan jaminan uang mereka akan kembali, terutama dari fakta tidak ada lagi “sumber uang” yang bisa didapatkan setelah hari rilis. Oleh karena itu, banyak publisher mulai beralih ke sistem microtransactions dan lootbox. Namun Loftis sendiri menegaskan bahwa dirinya sendiri percaya bahwa game single-player akan terus hidup.
Kekhawatiran ini memang sedikit tidak beralasan jika melihat terjangan game-game single player berkualitas yang masih muncul dari developer AAA, terutama yang muncul sebagai produk eksklusif untuk Playstation dan Nintendo. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang setuju dengan pendapat Loftis ini?
JP
0 Response to "Boss Xbox: Ekonomi Game Single-Player itu Ribet!"
Post a Comment