Dota 2: Strygwyr Sang Pemuja Dewa Haus Darah, Flayed Ones
Selain Mirana dan Luna yang memuja dewi bulan Selemene, ada juga Strygwyr yang memuja dewa gila haus darah, Flayed Ones.
Setelah kemarin kita membahas si tukang daging, Pudge, kali ini Lore Dota 2 akan kembali membahas pemburu ganas di dunia Dota 2. Pemburu ini terkenal dengan sifatnya yang haus darah. Haus darah ini benar-benar secara harfiah haus akan darah karena permintaan dari dewa yang dia sembah.
Dia adalah Strygwyr sang Bloodseeker, seorang pemburu yang dikukuhkan secara ritual sebagai Hound of the Flayed Twins. Flayed Twins sendiri adalah sepasang sosok dewa yang disembah oleh Strygwyr. Semenjak mendapat gelar tersebut Strygwyr pun ditugaskan untuk pergi dari kampung halamannya, puncak Xhacatocatl, untuk mencari darah demi memuaskan sang dewa.
Sang dewa Flayed Twins atau The Flayed Ones tak hanya butuh sedikit darah saja, melainkan butuh darah seperti air di samudra agar mereka terpuaskan dan tenang. The Flayed Ones bahkan bisa saja menghabisi seluruh rakyat kerajaan Xhacatocatl, namun untungnya para pendeta berhasil menenangkan mereka dengan menyuruh Strygwyr melakukan tugas mulia tersebut.
Strygwyr pun kini berkelana di luar sana melakukan pembunuhan besar-besaran demi mendapatkan darah sebanyak mungkin. Setiap darah yang menetes dari tebasan pedangnya langsung mengalir ke Flayed ones lewat penanda suci yang digambar pada senjata dan baju zirahnya.
Selama bertahun-tahun ia telah menjelma jadi energi dari seorang pemburu ganas, sehingga dalam pertarungan sang Bloodseeker ganas dan amat buas layaknya serigala liar. Tak ada seorang pun tahu bagaimana wajah di balik topeng Strygwyr. Dengan topeng yang menutupi sampai ke matanya, Strygwyr masih bisa melihat dengan amat sangat jelas berkat bantuan dari sang dewa Flayed Ones.
Ketika ia sedang dalam keadaan haus darah, dikatakan engkau dapat melihat sang Strygwyr seperti sedang kerasukan sang dewa Flayed Twins, sehingga wajahnya jadi mengerikan dan amat ganas. Mungkin kamu berpikir, kenapa Strygwyr terus melayani dewanya. Tidakkah dia bisa melepaskan diri dari kekangan sang dewa, dan menggila menjadi bebas? Tapi ternyata hal tersebut hanya harapan belaka. Strygwyr dikatakn juga tak pernah bisa lepas untuk melayani Flayed Ones karena ia terikat dalam sebuah sumpah menggunakan darah kepada sang dewa.
Asal muasal kemampuan Strygwyr sang Bloodseeker ternyata datang dari kemampuan naturalnya. Keahlian yang dia miliki pun juga datang secara magis dari bantuan sang dewa haus darah, Flayed Ones. Jika kamu bertanya mengapa Strygwyr tak mencoba melepaskan diri dari kekangan sang dewa, jawabannya karena ia sudah disumpah dengan menggunakan darah, juga karena Strygwyr secara alami sudah memiliki sifat haus darah.
Hal tersebut lah yang membuat ia dapat mengeluarkan kemampuan Bloodrage. Pencarian Strygwyr akan darah segar ternyata tak hanya untuk sang dewa saja, melainkan juga untuk Strygwyr sendiri. Ia juga memiliki sifat natural seperti binatang yang haus akan pertumpahan darah musuh-musuhnya. Dalam keadaan Bloodrage, Strygwyr jadi menyerang dengan lebih ganas, tapi juga lebih rentan karena ia menjadi gila dan tak terkendali.
Dalam keadaan tertentu, sang dewa, Flayed Ones juga bisa membantu Strygwyr. Syaratnya cukup mudah, Flayed Twins akan membantu siapapun yang menumpahkan darah di medan perang. Maka dari itu dalam saat-saat tertentu, Strygwyr melakukan Blood Rite, memanggil sang dewa untuk membantunya di dalam pertarungan.
Sifat alami Strygwyr yang juga haus darah seperti Dewa yang disembahnya membuat ia terkadang menjadi kesurupan. Ketika mencium bau darah, ia akan menjadi Thirst, ia seperti binatang pemburu yang langsung menjadi bringas dan agresif ketika mencium bau darah yang tumpah di medan pertempuran. Alhasil kebringasannya membuat ia jadi berlari lebih cepat dan menyerang lebih ganas sehinggal menghasilkan damage yang lebih besar.
Ketika Strygwyr sudah melukai musuhnya, maka jangan harap ia bisa kabur. Strygwyr hafal betul titik fatal tubuh musuh-musuhnya, yang membuatnya ia menguasai skill Rupture. Ketika sang Bloodseeker sudah memiliki target buruannya, ia dapat melukai titik fatal tersebut yang membuat musuh-musuhnya malah tambah terluka ketika ia berusaha kabur dari kejaran sang Bloodseeker.
Sepertinya sifat Strygwyr yang seperti binatang membuatnya tak banyak berinteraksi dengan hero hero lain di dunia Dota 2. Hanya beberapa hero saja yang berinteraksi dengannya, salah satunya Oracle. Sang peramal dunia Dota ini seringkali membicarakan masa depan atau masa lalu hero-hero yang ditemuinya. Ketika bertemu Bloodseeker, Nerif sang Oracle akan mengatakan.
Oracle: "He who seeks blood shall seek you, who are full of it."
Pernyataan Oracle seperti mengatakan bahwa ada sosok lain yang juga haus darah sedang mencari Strygwyr. Hal ini masih menjadi teka-teki, apakah yang dimaksud oleh Oracle adalah sang dewa, Flayed Twins atau mungkin orang lain?
Bloodseeker yang selalu mengonsumsi darah musuh-musuhnya juga membuat ia memunculkan respon yang unik ketika ia berhasil membunuh hero tertentu. Salah satunya ketika ia berhasil membunuh Invoker, Strygwyr akan berkata.
Bloodseeker: "Invoker's blood has a sour taste indeed."
Respon tersebut mengatakan bahwa darah Invoker entah kenapa memiliki rasa asam. Mungkin karena Invoker sudah hidup ribuan tahun berkat sihirnya? Atau mungkin karena Invoker bukanlah sosok manusia di dunia Dota 2? Respon unik lain juga muncul ketika ia berhasil membunuh Wisp.
Bloodseeker: "Ah, there is no blood in this."
Hal tersebut cukup masuk akal mengingat Io hanyalah sebuah energi saja. Tetapi melihat respon tersebut kita juga jadi penasaran, apakah para Fundamentals memiliki darah? Sang dewa Flayed Ones juga diketahui menyukai Pudge sang Butcher. Hal tersebut ia katakan lewat respon.
Bloodseeker: "The Twins are pleased with your work, Pudge."
Mungkin karena tabiat Pudge yang juga haus darah dan selalu ingin mencincang siapapun yang berani menghadapinya, membuat Flayed Ones terkesan dengan dirinya.
0 Response to "Dota 2: Strygwyr Sang Pemuja Dewa Haus Darah, Flayed Ones"
Post a Comment